Ketika merencanakan pembangunan piramida kaca kristalin di pintu masuk Museum Louvre di Paris,
yang pertama kali diresmikan pada tahun 1980, rencana itu disambut
dengan kemarahan. Banyak orang percaya membangun bangunan modern di
depan gedung bersejarah Louvre merupakan sebuah ejekan.
Bangunan museum besar dibangun ditempat yang dahulunya merupakan
benteng kuno, pembangunan tersebut dimulai pada tahun 1546 selama
pemerintahan Francois I. berdiri sebagai kerajaan raja Perancis hingga akhir abad ke-17.
Pada
tahun 1793, bangunan ini diresmikan sebagai museum publik. Pada tahun
1980 gedung ini telah menjadi ramai, satu sisinya digunakan sebagai
tempat perkantoran pemerintahan dan bagian depan digunakan sebagai area
parkir mobil. Sebagai bagian dari Grand Project-nya, Presiden Mitterrand meminta monument tersebut diperluas.
GRAND PROJECT
Piramida Louvre dikenal sebagai Proyek Besar Paris. Proyek ini dilaksanakan selama tahun 1980-an atas anjuran Presiden Francois Mitterrand (1919 – 1996)
untuk menyediakan rangkaian monument modern yang melambangkan peran
Prancis dalam bidang seni, politik, dan ekonomi dunia di akhir abad ke
20. Proyek besar lainnya adalah termasuk Grande Arche de la Defense berlapis marmer, menara kaca Perpustakaan Nasional oleh Dominique Perrault, dan Opera Bastille karya Carlos Otts, Gedung kaca yang diresmikan pada tahun 1989 merupakan pengakuan peringatan revolusi yang terjadi pada tahun 1789.
Ujung Gunung Es
Dengan gagasan singkat ini, arsitek Amerika-CIna, Ieoh Ming Pei, menemukan rencana radikal untuk memindahkan mobil-mobil dari Cour Napoleon
di depan museum dan membangun pintu masuk halaman gedung yang
dikelilingi tembok besar di bawah tanah. Kini, ditutupi piramida kaca
setinggi 70 kaki (22 m), terdapat juga area umum yang dapat dicapai
dengan menelusuri anak tangga spiral yang dramatis. Proyek ini juga
mengembangkan akses ke galeri yang terletak di ketiga sisi gedung, dan
memudahkan pengunjung berkeliling gedung dengan lebih mudah. Sebagai
tambahan, terdapat auditorium baru, kafe dan restoran, ditambah ruang
pendukung teknik yang diperlukan galeri modern dengan reputasi
Internasional.
Pei memilih bentuk piramida yang kontroversi sehingga sesuai dengan arsitektur Louvre.
Alasan lain mengapa ia memilih menggunakan piramida adalah bahwa secara
struktural piramida merupakan bentuk yang paling stabil. Piramida ini
selesai pada tahun 1989, dan kemudian Pei
menambahkan piramida terbalik yang ukurannya lebih kecil (dikenal dengan
sebutan piramida terbalik) di bagian depan museum. Piramida terbalik
ini berfungsi sebagai kaca atap bagi para pengunjung dan area
perbelanjaan yang terletak di bawahnya. Walaupun menuai pertentangan
terhadap rencana ini, Piramida tersebut telah menjadi salah satu symbol
yang dapat dikenali dengan cepat, simbol kedua tentu saja Menara Eiffel.
I.M. PEI
Salah satu arsitek paling produktif pada generasinya, Ieoh Ming Pei (sebelum1917), telah merancang beragam gedung tinggi diseluruh dunia. Sebagai tambahan atas desain mengagumkan dari Piramida Louvre, gedung buatannya yang terkenal adalah termasuk Menara di Boston (1976), dan Menara Bank Cina di Hongkong (1990).
Lahir di Guangzhou (dahulu Canton), Cina, ia bermigrasi ke Amerika Serikat pada usia 17 tahun untuk belajar arsitektur di institute teknologi Massachussets dan Sekolah Desain Harvard. Ia masyur karena kehebatannya memadukan tradisi Barat Asia. Keahliannya itu terlukis pada beton, batu,baja dan kaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar