6.24.2015

ARSITEKTUR ORGANIK filosofi.....

Arsitektur Organik adalah sebuah filosofi arsitektur yang mengangkat keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam melalui desain yang mendekatkan dengan harmonis antara lokasi bangunan, perabot, dan lingkungan menjadi bagian dari suatu komposisi, dipersatukan dan saling berhubungan.
Ahli teori David Pearson mengusulkan daftar aturan rganis perancangan arsitektur organik, yang dikenal sebagai Piagam Gaia untuk Arsitektur dan Desain Organik. Isi aturannya adalah :
  • Diilhami dari alam
  • Membiarkan desainnya apa adanya
  • Membentang pada suatu organisme
  • Mengikuti arus dan menyesuaikan diri
  • Mencukupi kebutuhan social, fisik dan rohani
  • Tumbuh keluar dan unik
  • Menandai jiwa muda dan kesenangan
  • Mengikuti irama
Salah satu contoh yang terkenal dalam Arsitektur Organik adalah Fallingwater (Air terjun), tempat kediaman Frank Llyod Wright dirancang pada keluarga Kaufmann di Pedesaan Pensylvania. Dapat dilihat bahwa bangunan rumah ini diilhami dari alam. Uniknya rumah ini, Wright menempatkan rumah ini secara langsung pada lokasi yang curam di atas air terjun dan menyatu dengan alam.

Beberapa Konsep Dasar Arsitektur Organik

Arsitektur organik memiliki beberapa konsep dasar. Berikut beberapa konsep dasar dalam desain arsitektur organik: 

 
Building as nature, bangunan bersifat alami dimana alam menjadi pokok dan inspirasi dari arsitektur organik.Bentuk-bentuk organism dan struktur suatu organism dapat menjadi konsep dan gagasan yang tidak ada akhirnya dalam desain arsitektur organik.

Continous present, suatu karakteristik khusus dari desain arsitektur organik adalah bahwa arsitektur organik merupakan sebuah desain arsitektur yang terus berlanjut, dimana tidak pernah berhenti dan selalu dalam keadaan dinamis yang selalu berkembang mengikuti zaman namun tetap membawa unsur keaslian dan kesegaran dalam sebuah desain.

Form Follows Flow, bentuk bangunan sebaiknya diciptakan mengikuti aliran energi alam. Arsitektur organik harus menyesuaikan dengan alam sekitarnya secara dinamis dan bukan melawan alam. Alam dalam hal ini dapat berupa kekuatan struktural, angin, panas dan arus air, energii bumi, danmedan magnet, seperti halnya tubuh manusia yang sulit dipisahkan dari pikiran dan jiwa.

Of the people, desain organik menempatkan penekanan khusus pada pengembangan suatu hubungan yang kreatif dan sensitive dengan para pemakai bangunan. Perancangan bentuk dan struktur bangunan, didesain berdasarkan kebutuhan pemakai bangunan. Perancangan untuk kenyamanan pemakai bangunan juga sangat penting.

 
Of the hill, Frank Lloyd Wright mengatakan bahwa hubungan suatu bangunan dengan lokasinya akan lebih baik jika dinyatakan dengan ‘of the hill’. dibandingkan dengan ‘on the hill’. Idealnya dalam suatu bangunan organik akan terlihat tumbuh dan terlihat unik dalam sebuah lokasi. Lokasi yang buruk dan tidak biasa akan menjadi tantangan bagi arsitektur organik untuk memberikan solusi tak terduga dan imajinatif. Dalam lingkup perkotaan, konteks bangunan yang sering dibangun adalah desain orthogonal dan konvensional. Desain bangunan tersebut cocok di perkotaan namun tidak cocok untuk daerah yang masih alami. Dalam hal ini untuk desain arsitektur organik, dalam lokasi manapun, arsitektur organic mengurangi dampak manusia pada lingkungan alam sekitar.

Of the materials, bentuk organik terpancar dari kualitas bahan bangunan yang dipilih. Material tradisional dari bumi seperti jerami dan kayu digunakan dalam bangunan organik. Arsitektur organik selalu memiliki material baru dan terkadang menggunakan material yang tidak biasa di tempat yang tidak biasa. Tetapi, kini kebutuhan akan material digunakan dengan baik dimana tidak merusak ekologi dan pemanfaatan sumber daya alam dengan efisien. Hampir semua arsitektur organik menggunakan material tersebut untuk menggambarkan jiwa dan kualitas bangunan mereka.

Youthful and unexpected, arsitektur organik biasanya memiliki karakter yang sangat individu. Terkadang arsitektur organik seperti organisasi inkonvensional, profokatif, dan bahkan anti-kekuasaan. Arsitektur organik dapat terlihat muda, menarik, dan mengandung keceriaan anak-anak. Desain tersebut kadang-kadang dibuat dengan penuh aksen dan member kejutan yang tidak terduga.

Living music, arsitektur organik mengandung unsur musik modern, dimana mengandung keselarasan irama, dari segi struktur dan proporsi bangunan yang tidak simetris. Arsitektur organik selalu futuristik dan modern.

Bangunan Tropis di Indonesia (konsep)


Iklim tropis memiliki sifat curah hujan yang relatif tinggi, intensitas cahaya matahari tinggi, karena posisinya pada zona ekuator mendapat pengaruh radiasi maksimal, memiliki kecepatan angin bervariasi, kelembapan udara yang tinggi, serta gangguan hewan liar, hewan pengerat, dan serangga tinggi.
Kondisi iklim tropis yang lembab menuntut perlunya syarat-syarat khusus dalam perancangan bangunan dan lingkungan binaan, mengingat adanya beberapa faktor spesifik yang hanya dijumpai secara khusus pada iklim tropis. Sehingga teori-teori arsitektur, seperti komposisi, bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan, dan nilai-nilai estetika bangunan yang terbentuk di daerah beriklim tropis akan sangat berbeda dengan kondisi bangunan yang ada di wilayah lain yang berbeda iklimnya.
Permasalahan pada bangunan tropis adalah :
1.    Elemen Iklim
Elemen meteorologi terdiri atas komposisi atmosfir, tekanan, radiasi matahari, temperatur, angin, kelembapan, dan formasi awan. Elemen-elemen ini akan mempengaruhi iklim suatu daerah. Berhubungan juga dengan letak garis bujur dan garis lintang bumi.
2.    Area Nyaman, Skema Bio Klimatik
Ketika manusia beraktivitas maka akan mengeluarkan panas dan akan keluar dari tubuh berupa keringat. Selain panas didapat dari dalam tubuh, panas juga berasal dari luar tubuh, seperti ketika berjemur di bawah sinar matahari atau ketika kita berdekatan dengan sumber penghasil panas, tubuh akan merespon dengan mengeluarkan keringat. Keringat ini bertugas untuk menjaga keseimbangan suhu pada tubuh manusia.
3.    Matahari dan Proses Perancangan
Ketika matahari merupakan salah satu elemen yang mempengaruhi kenyamanan manusia, maka peran matahari dalam proses perancangan bisa menjadi sebuah sumber yang dimanfaatkan sebagai elemen pencahayaan alami namun bisa juga menjadi salah satu elemen yang harus dihindari karena mengakibatkan kenaikan suhu dan silau. Hal lain yang perlu diperhatikan pada bangunan terkait dengan sinar matahari adalah menentukan perlengkapan penghalang (shading devices), arah sinar matahari dan dampak bayangan gelap yang dihasilkan.
4.    Orientasi dan Perencanaan
Perlu diperhatikan ketika membuat suatu perancangan bangunan membutuhkan data yang akurat menegenai kondisi site, iklim, arah datangnya sinar matahari dan angin, serta konsep perencanaan yang dijadikan issue.
5.    Ventilasi
Pada sebuah perencanaan bangunan diperlukan adanya ventilasi atau bukaan-bukaan yang bisa mengontrol aliran udara, dimana aliran udara tersebut berfungsi supaya ruangan tidak pengap, ini karena udara dari luar akan mengalirkan udara panas keluar bangunan. Jumlah dan besarnya ventilasi ada baiknya juga memperhatikan lingkungan sekitar yang mengandung bayak oksigen atau mungkin malah berdebu.
6.    Landsekap
Fungsi tanaman antara lain sebagai: kontrol pandangan, pembatas fisik, pengendali iklim, pencegah erosi, habitat satwa, dan fungsi estetika. Dengan memperhatikan tata hijau di suatu kawasan akan mempengaruhi visualisasi atau pencitraan terhadap suatu kawasan.
7.    Perlengkapan Pendingin
Dengan adanya sianr matahari yang datang sepanjang tahun, maka pada bangunan di daerah iklim tropis membutuhkan pendinginan ruangan. Pendinginan ruangan dilakukan dengan cara penguapan, exhaust fan, atau pendinginan dengan ac.
8.    Analisis dalam Perancangan
Pada iklim tropis dibedakan dengan dua daerah yakni iklim panas dan kering serta iklim panas dan lembab. Kering berarti jarang terjadi hujan , sedangkan lembab berarti sering terjadi hujan. Maka dibutuhkan pengetahuan untuk  membuat desain perencanaan bangunan sebagai bentuk respon dari perbedaan iklim kering dan lembab.
Melihat dari kondisi site dan orientasinya, pada iklim panas dan kering sebaiknya menghindari kantong-kantong radiasi matahari dan silau dari langit ataupun pengaruh pantulan dari sekitarnya. Kedua, dalam pemilihan bahan dan peralatan pada dinding dan atap cenderung memilih bahan yang memantulkan radiasi matahari. Ketiga, mengupayakan menanam rerumputan atau pepohonan di sekitar bangunan karena komponen ini mampu menekan pengaruh radiasi matahari dan suhu udara. Keempat,   menghindari pengaruh radiasi matahari dari arah timur dan barat pada pagi atau sore hari. Kelima, menghindari dari area-area di lembah yang sempit karena dapat menjadi pengumpul radiasi matahari yang dapat meningkatkan suhu udara. Keenam, dengan menambahkan elemen air pada sekitar bangunan cenderung dapat meyaring debu dan pasir yang terbawa oleh angin yang masuk kedalam bangunan. Ketujuh, memilih lokasi untuk pemukiman sebaiknya yang dekat dengan aliran air, karena akan mempengaruhi kenyamanan lingkungan yang lembab dan sejuk.
Melihat dari kondisi site dan orientasinya, pada iklim panas dan lembab sebaiknya pada daerah yang berketinggian, menghadapkan bangunan kearah datangnya angin agar mendapatkan pergerakan udara secara optimal, pada arah kemiringan utara/ selatan lebih menguntungkan dibanding timur/barat karena mendapatkan pengaruh radiasi matahari lebih rendah. Kedua, jarak antar rumah dibuat lebar memungkinkan pergerakan udara dengan lancar. Ketiga, menanam tanaman yang tinggi-tingi dengan kerapatan yang kecil, bertujuan menurunkan suhu karena memberikan daerah bayang-bayang dan mengaktifkan udara. Keempat, menghindari genangan air hujan di sekitar bangunan, sehingga harus dibuat saluran irigasi yang baik agar air hujan segera masuk kedalam tanah.
Untuk proses perancangan denah bangunan, hal yang perlu diperhatikan pada daerah beriklim panas dan kering adalah dalam penataan denah atau masa bangunan saling berpengaruh dengan faktor iklim mikro. Kedua, bangunan cenderung menerima radiasi panas, karena itu dibutuhkan cara-cara untuk mendinginkan bangunan seperti menjauhkan  ruang kegiatan manusia dari sisi barat. Ketiga, sebaiknya bentuk-bentuk bangunan yang kompak sepanjang aksis timur-barat karena penataan ruang-ruang dalam dapat untuk lebih mendinginkan udara interior terhadap suhu/radiasi panas di luar bangunan.
Sedangkan pada iklim panas dan lembab, perancangan denah bangunan sebaiknya memperhatikan adanya ruang transisi/ruang antara yang menghubungkan antara ruang luar dan dalam. Kedua, mengingat kelembapan udara yang tinggi, dibutuhkan ventilasi udara yang maksimal yang dapat dicapai melalui rumah bertingkat, bangunan panggung, bangunan bertingkat yang susunan masanya bebas dan tidak padat. Ketiga, radiasi matahari yang kuat dari arah timur dan barat, menuntut bentuk bangunan yang langsing/pipih dan panjang. Keempat, perkerasan diluar bangunan dihindari/dikurangi, sedangkan untuk ruang-ruang terbuka diluar bangunan sebaiknya dapat ternaungi dengan baik dan tertutup oleh kawat kasa untuk menghindari serangga. Kelima, pada bagian yang berdekatan dengan struktur bangunan harus dijauhkan dari kelembapan karena akan merusak kekuatan bangunan. Terakhir, ruang-ruang arsip, penyimpanan alat dan bahan, serta gudang makanan maupu tekstil dijauhkan dari uap, serangga,  dan kelembapan.
Atap bangunan pada bangunan beriklim panas dan kering sebaiknya memperhatikan insulasi/penyekatan pada atap bangunan dari pengaruh matahari, malalui bahan isolasi atap yang tebal, pendingin dengan penguapan diluar bangunan atau dengan tirai radiasi dengan ventilasi pada bagian yang berbatasan dengan atap, misalnya atap ganda, atap tahan lembab atau atap tunggal berwarna putih yang mengurangi pengaruh panas. Kedua penyimpanan panas karena lapisan atap yang tebal merugikan karena pendinginan pada malam hari tidak cukup untuk menjadikan suhu udara yang nyaman di dalam bangunan.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada perencanaan atap bangunan yang beriklim panas dan lembab adalah pengaruh suhu udara dan radiasi matahari sangat kuat, sehingga diharapkan adanya atap ganda berventilasi dan puncak atap terlindungi dari matahari. Atap tersebut harus kedap air, terisolasi, dan harus memantulkan radiasi/cahaya matahari. Tritisan yang lebar sangat dibutuhkan untuk melindungi pengaruh hujan.
Fungsi utama dinding pada iklim panas dan kering adalah untuk mengatur perbedaan suhu udara yang tinggi, menahan kelembapan di dalam bangunan dan mengatur tarikan debu ke dalam bangunan, menghalangi radiasi matahari atau pemantulan radiasi dari permukaan tanah yang panas disekitar bangunan. Sedangkan pada iklim panas dan lembab fungsi dinding agak sedikit berkurang dibanding pada daerah panas-kering, karena cenderung untuk pembatas privat dan melindungi dari serangga ketimbang untuk penahan pengaruh suhu dinding. Kedua, Suhu dan kelembapan yang tinggi dibutuhkan untuk menyesuaikan aliran udara tidak terlindungi pada waktu-waktu hujan. Ketiga, Harus diperhatikan perlindungan terhadap pengaruh air/cairan pada bagian struktur bangunan. Keempat, Bahan bangunan untuk dinding dan atap sebaiknya tidak menghisap air dan tidak mudah ditumbuhi jamur dan lumut. Kelima, membuat tritisan yang lebar dapat menghindari dari pengaruh panas matahari yang mengenai dinding.
Perencanaan pembukaan bangunan seperti pintu dan jendela pada bangunan beriklim panas dan kering sebaiknya memperhatikan bukaan harus dapat ditutup dengan rapat untuk melindungi pengaruh panas yang tinggi. Kedua, sudut radiasi matahari yang rendah dapat memberikan radiasi kedalam bangunan melalui jendela pada sisi timur atau barat bangunan. Ketiga, jendela yang terbuka ke arah barat dan timur dibuat sekecil-kecilnya. Hindarkan bidang-bidang yang luas dan bertabir kaca. Jendela sebaiknya lebar ketimbang tinggi. Tritisan dan pelindung terhadap pengaruh radiasi matahari kearah timur dan barat sangat penting. Usahakan menghindari adanya jendela ke arah barat. Keempat, perlengkapan pelindung terhadap radiasi matahari sebaiknya terpisah dari struktur.
Perencanaan pembukaan bangunan seperti pintu dan jendela pada bangunan beriklim panas dan lembab sebaiknya memiliki ventilasi, untuk memudahkan aliran udara dan memberikan perlindungan terhadap pengaruh matahari dibutuhkan kerai, kisi-kisi, jalusi,grill, ataupun tritis yang dilengkapi dengan perlengkapan untuk menghalangi matahari. Kedua, penutup yang mudah dibuka/ditutup dibutuhkan apabila terjadi hujan badai/lebat. Ketiga, jendela harus terlindungi dari radiasi langit dan silau dengan memperhatikan ketinggian dan arah matahari.
Perencanaan ruang dalam (interior) pada bangunan beriklim panas dan kering sebaiknya memiliki bidang-bidang yang terbuka/menerima cahaya matahari dapat ditangkal dengan cat warna putih. Kedua,warna-warna gelap dapat digunakan pada bidang-bidang yang berfungsi untuk meredam cahaya/pantulan. Ketiga, menggunakan warna-warni pendingin di ruang dalam. Keempat, hubungan dengan ruang terbuka / teras dapat mendinginkan ruang dalam.
Perencanaan ruang dalam (interior) pada bangunan beriklim panas dan lembab sebaiknya ruang-ruang dalam harus terlindung dari pengaruh matahari dan berventilasi (aliran udara) baik. Kedua, menggunakan bahan lantai harus tahan terhadap air. Kedua, bidang-bidang luar/dalam bangunan dengan warna-awrna ringan/pastel sangat baik untuk menghindari silau. Ketiga, bidang-bidang partisi/penutup yang dapat dipindah-pindahkan sangat dibutuhkan.
Dari teori diatas maka dalam melakukan analisis bangunan tropis, faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada bangunan tersebut tekait dengan:
  • Orientasi bangunan
  • Vegetasi yang berada disekitar bangunan
  • Cahaya matahari yang mengenai bangunan
  • Arah Angin
  • Suhu dan kelembaban udara
  • Aktivitas di dalam bangunan dan sekitar bangunan
  • Penghawaan dalam ruangan

Apakah yang dimaksud dengan Arsitektur Tropis ?

Arsitektur tropis adalah jenis arsitektur yang memberikan jawaban/ adaptasi bentuk bangunan terhadap pengaruh iklim tropis, dimana iklim tropis memiliki karakter tertentu yang disebabkan oleh  panas matahari, kelembapan yang cukup tinggi, curah hujan, pergerakan angin, dan sebagainya. Pengaruhnya otomatis terhadap suhu, kelembapan, kesehatan udara yang harus di antisipasi oleh arsitektur yang tanggap terhadap hal-hal tersebut. Selain itu pandangan baru mencakup pada penggunaan material yang memberikan ciri karakter material lokal (daerah tropis) yang lebih sesuai daripada material impor.
Bentuk bangunan pada Arsitektur Tropis?
Bentuk arsitektur tropis, tidak mengacu pada bentuk yang berdasarkan estetika, namun pada bentuk yang berdasarkan adaptasi/ penanganan iklim tropis. Meskipun demikian bentukan bangunan oleh arsitek/desainer yang baik akan memberikan kualitas arsitektur yang estetis, hal ini karena selain memperhatikan bagaimana menangani iklim tropis, juga memperhatikan bagaimana kesan estetika eksterior dan interior dari bangunan tersebut.
Bentuk secara makro sangat memperhatikan faktor panas dan hujan, dimana untuk menangani hal tersebut maka arsitektur tropis yang baik akan memperhatikan bagaimana bangunan tidak panas dan ketika hujan tidak tampias, selain itu terdapat kualitas kenyamanan berkaitan dengan suasana panas dan dingin yang ditimbulkan oleh hujan, biasanya dibuat teras untuk memberikan perlindungan serta menikmati iklim tropis yang bersahabat.
Bentuk secara mikro pada masing-masing elemen bangunan seperti jendela dengan bentuk lebar, berjalusi, berkanopi, atau semacam itu. Bentuk bangunan tropis dari kayu biasanya merupakan bangunan panggung dengan lantai yang diangkat dengan harapan terhindar dari banjir akibat hujan, memang merupakan kualitas rancangan yang sudah berhasil sejak dulu.
Perbedaan antara Arsitektur Tropis dengan Arsitektur Tradisional 
Arsitektur tropis merupakan prinsip desain, sedangkan arsitektur tradisional merupakan kebudayaan arsitektur yang turun-menurun dan digetok-tularkan melalui kebudayaan. Arsitektur tropis tidak harus tradisional, tapi biasanya arsitektur tradisional masyarakat sudah sangat memperhatikan prinsip-prinsip arsitektur tropis meskipun tidak tertulis, tapi sudah terlihat melalui bangunannya. 
Arsitektur tropis gaya baru bisa memakai material apa saja dan tidak harus terpaku pada tradisi karena banyak perubahan paradigma terutama penggunaan material baru, asalkan masih memperhatikan bagaimana menangani iklim tanpa menggunakan penanganan modern terhadap iklim, misalnya bangunan tropis seharusnya tidak memakai AC dan pencahayaan buatan pada siang hari, karena sudah mengandalkan iklim tropis yang sebenarnya mendukung untuk itu. Karena arsitektur tropis memperhatikan iklim, maka penanganan arsitektur yang berkaitan dengan iklim seperti mempertahankan suhu nyaman, kelembapan, dan sebagainya juga menggunakan potensi dari iklim tropis tersebut.

Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi, dimana pengaruhnya adalah pada tingkat kenyamanan dalam ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam rumah, oleh aliran udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep rumah tropis. Meskipun konsep rumah tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembangdalm masyarkat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya.

Kriteria Perencanaan pada Iklim Tropis Lembab

Kondisi iklim tropis lembab memerlukan syarat-syarat khusus dalam perancangan bangunan dan lingkungan binaan, mengingat ada beberapa factor-factor spesifikasi yang hanya dijumpai secara khusus pada iklim tersebut, sehingga teori-teori arsitektur, komposisi, bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan dan nilai-nilai estetik bangunan yang berbentuk akan sangat berbeda dengan kondisi yang ada di wilayah lain yang berbeda kondisi iklimnya.
Menurut DR. Ir. RM. Sugiyatmo, kondisi yang berpengaruh dalam perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah :

1. Kenyamanan Thermal

Usaha untuk mendapatkan kenyamanan thermal terutama adalah mengurangi perolehan panas, memberikan aliran udara yang cukup dan membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas, baik radiasi langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang panas.

Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan atau material yang mempunyai daya tahan terhadap panas yang besar, sehingga laju aliran panas yang menembus bahan tersebut akan terhambat. Permukaan yang paling besar menerima panas adalah atap. Sedangkan bahan atap umumnya mempunyai tahanan panas dan kapasitas panas yang lebih kecil dari dinding. Untuk mempercepat kapasitas panas dari bagian  atas agak sulit karena akan memperberat atap. Tahan panas dari bagian atas bangunan dapat diperbesar dengan beberapa cara, misalnya rongga langit-langit, penggunaan pemantul panas reflektif juga akan memperbesar tahan panas.

Cara lain untuk memperkecil panas yang masuk antara lain :
1. Memperkecil luas permukaan yang menghadap ke timur dan barat
2. Melindungi dinding dengan alat peneduh. Peroleh panas dapat juga dikurangi dengan memperkecil penyerapan panas dari permukaan, terutama untuk permukaan atap.

Warna terang mempunyai penyerapan radiasi matahari yang kecil sedang warna gelap adalah sebaliknya. Penyerapan panas yang besar akan menyebabkan temperatur permukaan naik. Sehingga akan jauh lebih besar dari temperatur udara luar. Hal ini menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antar kedua permukaan bahan, yang akan menyebabkan aliran panas yang besar.



2. Aliran Udara Melalui Bangunan

Kegunaan dari aliran udara/ventilasi adalah :

1. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen untuk pernapasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan, mengurangi konsentrasi gas-gas dan bakteri serta menghilangkan bau.
2. Untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan thermal, mengeluarkan panas, membantu mendinginkan bagian dalam bangunan.

Aliran udara terjadi karena adanya gaya thermal yaitu terdapat perbedaan temperature antara udara di dalam dan diluar ruangan dan perbedaan tinggi antara lubang ventilasi. Kedua gaya ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan jumlah aliran udara yang dikehendaki. Jumlah aliran udara dapat memenuhi kebutuhan kesehatan pada umumnya lebih kecil daripada yang diperlukan untuk memenuhi kenyamanan thermal. Untuk yang pertama sebaiknya digunakan lubang ventilasi tetap yang selalu terbuka. Untuk memenuhi yang kedua, sebaiknya digunakan lubang ventilasi yang bukaannya dapat diatur.

3. Radiasi Panas
 
Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan dan dari permukaan yang lebih panas dari sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat digunakan alat-alat peneduh (Sun Shading Device).
 
Pancaran panasdari suatu permukaan akan memberikan ketidaknyamanan thermal bagi penghuni, jika beda temperatur udara melebih 40C. Hal ini sering kali terjadi pada permukaan bawah dari langit-langit/ permukaan bawah dari atap.
 
 
 (Beberapa jenis shading device)
 
Penerangan Alami pada Siang Hari
Cahaya alam siang hari yang terdiri dari :
1. Cahaya matahari langsung.
2. Cahaya matahari difus

Di Indonesia seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya cahaya ini untuk penerangan siang hari di dalam bangunan. Tetapi untuk maksud ini, cahaya matahari langsung tidak dikehendaki masuk ke dalam bangunan karena akan menimbulkan pemanasan dan penyilauan, kecuali sinar matahari pada pagi hari. Sehingga yang perlu dimanfaatkan untuk penerangan adalah cahaya langit.

Untuk bangunan berlantai banyak, makin tinggi lantai bangunan makin kuat potensi cahaya langit yang bisa dimanfaatkan. Cahaya langit yang sampai pada bidang kerja dapat dibagi dalam 3 (tiga) komponen :
1. Komponen langit.
2. Komponen refleksi luar
3. Komponen refleksi dalam

Dari ketiga komponen tersebut komponen langit memberikan bagian terbesar pada tingkat penerangan yang dihasilkan oleh suatu lubang cahaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat penerangan pada bidang kerja tersebut adalah :
1. Luas dan posisi lubang cahaya.
2. Lebar teritis
3. Penghalang yang ada dimuka lubang cahaya
4. Faktor refleksi cahaya dari permukaan dalam dari ruangan.
5. Permukaan di luar bangunan di sekitar lubang cahaya.

Untuk bangunan berlantai banyak makin tinggi makin berkurang pula kemungkinan adanya penghalang di muka lubang cahaya. Dari penelitain yang dilakukan, baik pada model bangunan dalam langit buatan, maupun pada rumah sederhana, faktor penerangan siang hari rata-rata 20% dapat diperoleh dengan lubang cahaya 15% dari luas lantai, dengan catatan posisi lubang cahaya di dinding, pada ketinggian normal pada langit, lebar sekitar 1 meter, faktor refleksi cahaya rata-rata dari permukaan dalam ruang sekitar 50% – 60% tidak ada penghalang dimuka lubang dan kaca penutup adalah kaca bening.

Desain rumah tropis bekerja menuju satu tujuan utama dasar: tinggal nyaman tanpa bergantung pada AC. Hal ini dilakukan dengan moderasi dari tiga variabel: temperatur, kelembaban dan sirkulasi udara. Victor Olgay dalam bukunya, “Desain dengan Iklim”, mengembangkan garis panduan untuk arsitektur iklim responsif dalam empat daerah iklim yang berbeda, salah satunya adalah lingkungan tropis panas lembab. Merancang sebuah rumah pasif didinginkan dimulai dengan situs dan mencakup setiap aspek dari rumah sampai ke warna.

Taman hijau vertikal

Taman vertikal merupakan salah satu solusi bagi anda yang tidak mempunyai lahan pekarangan yang luas untuk membuat sebuah taman yang indah. Taman vertikal memang unik, karena taman ini berjenjang ke atas tidak seperti taman pada umumnya. Untuk pembuatannya pun tidak memerlukan biaya yang besar, kita bias menggunakan pot-pot sederhana untuk membuat taman vertikal ini. Taman vertikal ini sudah mulai menjadi salah satu favorit untuk penduduk Indonesia, terutama didaerah perkotaan, karena mahal dan semakin sempitnnya lahan untuk membuat sebuah taman. Disamping untuk menambah keindahan dan keasrian taman vertikal juga mempunyai fungsi lain yang tak kalah pentingnya yaitu penghematan lahan untuk taman, meningkatkan pasokan oksigen dirumah kita. Taman vertikal juga berfungsi untuk menahan panas matahari, meredam kebisingan dan juga mencegah tampias hujan. Dengan bermacam-macam fungsi tersebut taman vertikal tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Cukup kita letakan di tempat yang terkena sinar matahari dan disiram setiap hari.

Contoh Desain taman vertikal

Berikut adalah contoh beberapa desain taman vertical sederhana diluar dan didalam rumah.
contoh taman vertikal didalam ruangan
contoh taman vertikal didalam ruangan

Tips Mudah Membuat Taman Vertikal

Sebelum mulai membuat sebuah taman vertical, anda harus menyiapkan beberapa media yang dibutuhkan.
  1. Pot
Tentu anda tahu fungsi dari pot ini khan? Anda tidak memerlukan untuk membeli pot Bungan yang bagus dan mahal, bahkan jika memang anda butuh memotong budget, anda bisa menggunakan potongan paralon, botol plastic, ataupun gelas plastik
  1. Rak
Rak ini sebaiknya menggunakan bahan logam atau plastik agar tahan lama dan tidak mudah lapuk. Rak sebaiknya berongga supaya pada waktu penyiraman tanaman, air tidak terkumpul dan memenuhi rak tersebut.
  1. Papan Penyangga
Bahan penyangga anda sebaiknya menggunakan lembaran yang berbahan PVC atau bisa juga menggunakan Fiberglass.
  1. Media Tanam
Untuk media tanam anda bisa menggunakan bahan organic maupun anorganik.
Bahan organic seperti sabut kelapa, arang, humus, kompos dan lainnya, sedangkan bahan anorganik anda bisa menggunakan Pasir, tanah  liat, pecahan batu batu kerikil dan lainnya.
Dalam mendesain taman vertical anda juga harus memeperhatikan kekuatan dinding rumah yang dekat dengan taman tersebut, karena diding tersebut akan terkena air dalam waktu yang lama, maka kemungkinan diding tersebut lapuk sangat besar. Untuk mencegah hal ini anda sebaiknya melapisi dinding anda dengan water proffing.
Untuk penempatan rak taman vertikal sebaiknya diberi jarak dari dinding, mungkin sekitar 10 cm sudah cukup.
Pada proses penanaman, anda tidak bisa langsung menanam pada posisi vertikal, tapi ditanam dalam posisi horizontal dulu pada papan yang telah kita persiapkan, kemudian setelah kurang lebih 3 bulan kita miringkan 45 derajat, sehingga tanaman menjuntai dengan indah. Untuk tahap terakhir kita pasang papan tersebut ke rak/ penyangga yang telah kita persiapkan sebelumnya.
Taman vertikal ini dapat ditanam didalam maupun diluar ruangan. Kalau untuk luar anda bisa menggunakan dinding dan bisa juga diatap rumah. Untuk dalam ruangan anda hanya bisa menggunakan dinding saja.
Semoga taman vertikal menjadi solusi bagi anda yang ingin taman yang asri tetapi tidak punya lahan yang memadai.

Pudarnya kilap cat / Loss of gloss pada cat tembok


DEFINISI :
Selain dipengaruhi oleh kualitas cat yang digunakan, kegagalan dalam pengecatan seringkali dikarenakan proses pengerjaan yang kurang tepat. Kegagalan tersebut biasanya tak lansung dirasakan tetapi akan muncul dikemudian hari setelah cat sudah diaplikasikan, seperti salah satunya Pudarnya kekilapan cat.
 http://galeriarsitektur.com/image/fotoartikel/Cat%20PUDARNYA%20KILAP%20CAT%201.jpgCAT YANG DIGUNAKAN :
Cat Solvnet Base.
 PERMUKAAN YANG DI CAT :
Kayu  ,  Besi , Alumunium & Galvanise
http://galeriarsitektur.com/image/fotoartikel/Cat%20PUDARNYA%20KILAP%20CAT%202.jpg PENYEBABNYA  :
  • Pengecatan pada kondisi yang sangat lembab.
  • Terlalu tebalnya  lapisan cat , sehingga meminbulkan kerut dan pudarnyarnya warna kilap
  • Salah menggunakan thinner.
  • Kwalitas catnya rendah.
PENCEGAHANNYA :
  • Kebersihan permukaan yang akan di cat harus benar-benar bersih.
  • Gunakan kwalitas cat yang baik.
  • Gunakan Primer / dasar yang berkwalitas baik.
  • Jangan mengecat pada waktu hujan atau udara masih lembab.
  • Gunakan thinner pengencer yang sesuai dengan primer / cat akhir yang akan digunakan.
 SOLUSINYA :
  • Amplas permukaan dengan kertas amplas, dan bersihkan debu-debu
  • amplasannya sampai bersih sempurna.
  • Lakukan pengecatan ulang dengan menghindari penyebab-penyebab tersebut di atas,
    yaitu :
    • Gunakan Primer yang cocok pada benda yang akan dicat , untuk menghidari terjadinya mengelupas.
    • Gunakan thinner pengencer yang cocok / sesuai dengan Primer atau dengan cat akhir yang akan digunakan.

Piramida Louvre



Ketika merencanakan pembangunan piramida kaca kristalin di pintu masuk Museum Louvre di Paris, yang pertama kali diresmikan pada tahun 1980, rencana itu disambut dengan kemarahan. Banyak orang percaya membangun bangunan modern di depan gedung bersejarah Louvre merupakan sebuah ejekan. Bangunan museum besar dibangun ditempat yang dahulunya merupakan benteng kuno, pembangunan tersebut dimulai pada tahun 1546 selama pemerintahan Francois I. berdiri sebagai kerajaan raja Perancis hingga akhir abad ke-17.
http://galeriarsitektur.com/image/fotoartikel/Louvre_Museum_Wikimedia_Commons.jpg
Pada tahun 1793, bangunan ini diresmikan sebagai museum publik. Pada tahun 1980 gedung ini telah menjadi ramai, satu sisinya digunakan sebagai tempat perkantoran pemerintahan dan bagian depan digunakan sebagai area parkir mobil. Sebagai bagian dari Grand Project-nya, Presiden Mitterrand meminta monument tersebut diperluas.
GRAND PROJECT
Piramida Louvre dikenal sebagai Proyek Besar Paris. Proyek ini dilaksanakan selama tahun 1980-an atas anjuran  Presiden Francois Mitterrand (1919 – 1996) untuk menyediakan rangkaian monument modern yang melambangkan peran Prancis dalam bidang seni, politik, dan ekonomi dunia di akhir abad ke 20. Proyek besar lainnya adalah termasuk Grande Arche de la  Defense berlapis marmer, menara kaca Perpustakaan Nasional oleh Dominique Perrault, dan Opera Bastille karya Carlos Otts, Gedung kaca yang diresmikan pada tahun 1989 merupakan pengakuan peringatan revolusi yang terjadi pada tahun 1789.
http://galeriarsitektur.com/image/fotoartikel/JF_3524_Louvre.jpg
http://galeriarsitektur.com/image/fotoartikel/La-piramide-del-Louvre-a28414053.jpg
http://galeriarsitektur.com/image/fotoartikel/piramide_louvre.jpghttp://galeriarsitektur.com/image/fotoartikel/4170283600_d4becca5d4_b.jpgUjung Gunung Es
Dengan gagasan singkat ini, arsitek Amerika-CIna, Ieoh Ming Pei, menemukan rencana radikal untuk memindahkan mobil-mobil dari Cour Napoleon di depan museum dan membangun pintu masuk halaman gedung yang dikelilingi tembok besar di bawah tanah. Kini, ditutupi piramida kaca setinggi 70 kaki (22 m), terdapat juga area umum yang dapat dicapai dengan menelusuri anak tangga spiral yang dramatis. Proyek ini juga mengembangkan akses ke galeri yang terletak di ketiga sisi gedung, dan memudahkan pengunjung berkeliling gedung dengan lebih mudah. Sebagai tambahan, terdapat auditorium baru, kafe dan restoran, ditambah ruang pendukung teknik yang diperlukan galeri modern dengan reputasi Internasional.
Pei memilih bentuk piramida yang kontroversi sehingga sesuai dengan arsitektur Louvre. Alasan lain mengapa ia memilih menggunakan piramida adalah bahwa secara struktural piramida merupakan bentuk yang paling stabil. Piramida ini selesai pada tahun 1989, dan kemudian Pei menambahkan piramida terbalik yang ukurannya lebih kecil (dikenal dengan sebutan piramida terbalik) di bagian depan museum. Piramida terbalik ini berfungsi sebagai kaca atap bagi para pengunjung dan area perbelanjaan yang terletak di bawahnya. Walaupun menuai pertentangan terhadap rencana ini, Piramida tersebut telah menjadi salah satu symbol yang dapat dikenali dengan cepat, simbol kedua tentu saja Menara Eiffel.
I.M. PEI
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/bb/I.M._Pei.JPGSalah satu arsitek paling produktif pada generasinya, Ieoh Ming Pei (sebelum1917), telah merancang beragam gedung tinggi diseluruh dunia. Sebagai tambahan atas desain mengagumkan dari Piramida Louvre, gedung buatannya yang terkenal adalah termasuk Menara di Boston (1976), dan Menara Bank Cina di Hongkong (1990).
 Lahir di Guangzhou (dahulu Canton), Cina, ia bermigrasi ke Amerika Serikat pada usia 17 tahun untuk belajar arsitektur di institute teknologi Massachussets dan Sekolah Desain Harvard. Ia masyur karena kehebatannya memadukan tradisi Barat Asia. Keahliannya itu terlukis pada beton, batu,baja dan kaca.